§ CIRI – CIRI PELAKUNYA :
ü . . .Tukang mengungkit kesalahan . . .
Kesalahan yang pernah kita lakukan beberapa bulan lalu terus saja diungkit-ungkit sama sobat. Apa nggak ada hal menarik lain ya untuk dia bahas?
ü . . .Tukang pamer kesusahan. . .
Sobat memang nggak secara langsung mengungkit kesalahan kita, tapi dia secara “halus” terus-terusan bilang betapa kurang beruntungnya dia atau betapa susahnya tugas yang harus dikerjakannya tanpa bantuan dari kita. Si “tukang pamer kesusahan” kayak gini juga perlu diwaspadai.
ü . . .Tukang request ini – itu. . .
Dia sering minta macam-macam ke kita, karena dia tahu bahwa kita nggak mungkin menolak permintaannya. Dia sangat mengerti posisi kita yang kurang beruntung akibat kesalahan yang pernah kita perbuat kepadanya.
§ Cara melawannya :
ü . . .Jangan terlarut . . .
Kalau memang kita pernah melakukan kesalahan kepada sobat, ya cukup dengan minta maaf saja dan berusaha untuk tidak mengulangi. Berlarut-larut dalam perasaan bersalah nggak menyelesaikan permasalahan, tetapi justru membuat hubungan persahabatan menjadi canggung. Inget deh, yang namanya hubungan pertemanan itu nggak akan terlepas dari kesalahan, baik dari diri kita ataupun sobat.
ü . . .Siapa sih dia ?. . .
Kalau sobat memang teman sejati, dia nggak akan memanfaatkanmu sebesar apapun kesalahanmu. Untuk itu lebih baik kita lebih terbuka dan mengingatkan sobat kalau tindakannya itu bisa mengganggu hubungan persahabatan yang sudah terjalin.
ü . . .Saatnya membalas. . .
Balas dendam bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Tapi, kalau memang sobat kita sudah keterlaluan, dan nggak bisa diajak ngobrol lagi, tetapi “pembalasan” cocok untuk dia. Kita lakukan saja seperti yang sobat perbuat. Kamu cari kesalahannya, kemudian memanfaatkan rasa bersalahnya.Siapa tahu, cara ini efektif untuk bikin dia sadar dan kembali berteman dengan “sehat”. Eiiiiitsss…..tapii jangan sampai kita yang keterusan memanfaatkan rasa bersalah sobat, ya.